Senin, 15 Juli 2013

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia dituntut untuk mampu memperkembangkan dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat, dan untuk itu manusia telah diperlengkapi dengan berbagai potensi.Potensi-potensi yang ada pada diri manusia terkadang tidak dapat berkembang secara optimal; mereka yang berbakat tidak dapat mengembangkan bakatnya, mereka yang berkecerdasan tinggi kurang mendapatkan rangsangan dan fasilitas pendidikan sehingga bakat dan kecerdasan yang merupakan karunia Allah swt yang tidak ternilai harganya itu menjadi terbuang sia-sia. Banyak permasalahan seperti itu dijumpai dalam proses pendidikan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan masyarakat lainnya.
Permasalahan yang dialami dalam pembelajaran di sekolah sering kali tidak dapat dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun.Hal ini terlebih lagi disebabkan karena sumber-sumber permasalahan baik itu mengenai konsep – konsep pengajaran dan pembelajaran, metode yang digunakan tau mungkin kesalahan dalam penyusunan sebuah RPP.Dalam kaitan itu, permasalahan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas untuk secara efektif membantu dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan tujuan-tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya, maka di sinilah dirasakan perlunya adanya suatu pengetahuan dan pemahaman yang lebih terpeincidalam kegiatan pengajaran dan pembelajarannya baik itu berupa konsep ataupun dalam pengaplikasiannya. Dalam hal ini, seorang pengajar dituntut agar dapat menguasai semua aspek – aspek yang sangat berkaitan dengan suatu pengembangan dalam proses kegiatan pembelajaran, baik itu secara konsep maupun dalam pengaplikasianya.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah:
1.    Apakah yang dimaksud dengan pengembangan kegiatan pembelajaran?
2.    Apakah jenis – jenis dalam kegiatan pembelajaran?
3.      Bagaimana penetapan kegiatan pembelajaran?
4.      Bagaimana cara membuat lessonplan yang baik?
B.     Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian pengembangan kegiatan pembelajaran
2.      Mengetahui jenis – jenis kegiatan pembelajaran
3.      Mengetahui cara membuat lessonplan yang baik














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengembangan Kegiatan Pembelajaran
Pemahaman umum kegiatan pembelajaran adalah proses guru dalam mengajar di dalam kelas. Padahal, dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru tidak hanya sekedar "mengajar" yakni menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Dalam Per-Menpan RB nomor 16/2009 tentang Jafung Guru dan Angka Kreditnya, dijelaskan pada pasal 1, "kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.
Dengan demikian, pengertian kegiatan pembelajaran , secara sederhana dapat dikatakan, adalah kegiatan guru mulai dari penyiapan bahan ajar (perencanaan), pelaksanaan/proses pembelajaran, dan tindak lanjut dari perencanaan dan hasil proses pembelajaran.
B.     Jenis – Jenis Kegiatan Pembelajaran
1.      Kegiatan Pra-pembelajaran
Prosespembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membantu proses terjadinya belajar pada diri siswa. Pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.Secara umum prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Namun sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran, ada satu kegiatan lagi yang tak kalah penting yang harus dilakukan guru dalam menempuh proses pembelajaran yaitu kegiatan pra-pembelajaran.
Kegiatan pra-pembelajaran atau disebut juga kegiatan pra-instruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang ditujukan agar siswa siap untuk mengikuti proses pelajaran.Kegiatan pra-pembelajaran bersifat umum dan tidak berhubungan langsung dengan kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti. Usaha yang dapat dilakukan guru pada tahap pra-pembelajaran yaitu:
a)      Menunjukkan sikap yang menarik. Sikap guru di depan kelas dapat mempengaruhi kondisi belajar siswa. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan agar siswa tidak merasa takut, tegang, ragu, dan akhirnya tidak siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan dari awal pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat dan percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreatifitasnya.
b)      Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Alat dan fasilitas belajar di kelas harus ditata dan dipersiapkan dengan rapi untuk memudahkan aktifitas belajar siswa. Buku-buku, alat tulis, dan alat bantu belajar seperti alat peraga yang akan digunakan harus telah dipersiapkan terlebih dahulu. Mulailah dengan memberi salam kepada siswa dan berdoa sebelum memulai pembelajaran agar suasana betul-betul menjadi menyenangkan.
c)      Memeriksa kehadiran siswa. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh guru pada jam pertama pembelajaran. Guru tidak perlu memanggil satu persatu siswanya karena akan memakan waktu, cukup menanyakan siapa siswa yang tidak hadir kepada siswa yang hadir atau cukup melalui ketua kelas saja. Dengan selalu mengecek kehadiran, siswa akan termotivasi untuk disiplin dan membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya kepada guru baik secara langsung maupun melalui teman.
d)     Menciptakan kesiapan belajar siswa. Kesiapan belajar siswa adalah salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan belajar siswa antara lain:
1)      Membimbing dan membantu siswa dalam mennyiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan.
2)      Menunjukan minat dan semangat yang tinggi dalam mengajar.
3)      Mengontrol seluruh aktifitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
4)      Menggunakan berbagai media pembelajaran.
e)      Menciptakan suasana belajar yang demokratis. Untuk menciptakan suasana ini guru harus membimbing siswa agar berani bertanya, berani menjawab, berani berpendapat, berani mengeluarkan ide, dan berani unjuk kerja. Suasana belajar yang demokratis seperti ini harus diciptakan dari awal pembelajaran dan berlanjut sampai akhir pembelajaran.
2.      Kegiatan Awal Pembelajaran
Keberhasilan proses pembelajaran dan ketercapaian tujuan akhir pembelajaran yang telah ditetapkan akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan guru. Fungsi dari kegiatan awal pembelajaranadalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif sehingga siswa siap secara penuh untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
Kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Selain itu kegiatan awal dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, menjelaskan kegiatan yang akandilalui siswa, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dengan materi yang akan dipelajari.
Sebenarnya banyak kegiatan yang dapat dilakukan guru pada kegiatan awal ini, antara lain:
a)      Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa. Guru perlu membangkitkan perhatian dan memotivasi siswa sebelum kegiatan berlanjut pada kegiatan inti. Biasanya pikiran siswa masih teringat pada materi pelajaran yang dibahas sebelumnya. Dalam hal ini guru harus jeli menyiasatinya. Fokuskan perhatian siswa dengan menunjukkan gambar atau alat peraga. Perdengarkan cerita baru yang menimbulkan pertanyaan, dengan catatan cerita tersebut ada hubungannya dengan materi yang akan dibahas.
b)      Memberi acuan. Kegiatan memberi acuan antara lain:
1)      Memberitahukan kepada siswa tujuan atau kemampuan yang diharapkan dikuasai mereka setelah proses pembelajaran berlangsung.
2)      Sampaikan kepada siswa kegiatan apa saja yang akan dilaluinya selama proses pembelajaran berlangsung. Bila perlu beritahukan kepada mereka tentang sumber-sumber belajar yang dapat digunakannya.
c)      Apersepsi (membuat kaitan). Salah satu cara untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang akan dibahas adalah dengan membuat kaitan. Siswa akan tertarik dengan materi yang akan dipelajari apabila mereka melihat kaitan/hubungan dengan pengalaman mereka sebelumnya atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Ajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang mempunyai kaitan dan sudah dipelajari sebelumnya. Bimbing siswa agar mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas jika memang ada. Ceritakan tentang manfaat yang diperoleh dari materi yang akan dipelajari.
d)     Melaksanakan tes awal (pre-test). Hal ini dilakukan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai siswa. Tes ini dapat dilakukan secara lisan. Informasi hasil tes dapat digunakan untuk menentukan dari mana pembahasan materi baru akan dimulai.
3.      Kegiatan Inti dalam Pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
Proses kegiatan inti dalam pembelajaranakan menggambarkan penggunaaan strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi strategi dan pendekatan belajar. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru harus memperhatikan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu tujuan pembelajaran, karakteristik/jumlah siswa, karakteristik materi, alokasi waktu, dan fasilitas/sarana yang tersedia. Ada tiga bentuk kegiatan inti dalam pembelajaran, yaitu pembelajaran secara perorangan, pembelajaran secara kelompok, dan pembelajaran secara klasikal.
1)       Pembelajaran secara perorangan
Dengan menerapkan pembelajaran perseorangan, siswa dapat belajar secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.Kegiatan pembelajaran perseorangan ditujukan untuk menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan.
Program pengayaan (enrichment) diberikan pada siswa yang memiliki prestasi atau kemampuan yang melebihi teman sekelasnya.Kegiatan perbaikan (remedial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang berhasil atau prestasi belajarnya di bawah rata-rata teman sekelasnya.
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas dan atau latihan.Dalam pelaksanaannya, setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pengarahan tentang tahapan yang harus ditempuh siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah selanjutnya adalah.sebagai berikut.
a)       Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau dilatihkan kepada siswa.
b)       Memberikan lembar tugas atau kerja kepada siswa.
c)       Memantau dan menilai kegiatan siswa.
d)       Memeriksa atau menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan siswa.
2)      Pembelajaran secara kelompok
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang dalam bentuk kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar. Dalam pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa untuk mengumpulkan informasi dan membangun pengetahuan secara bekerjasama.
Kegiatan pembelajaran secara kelompok perlu dikembangkan dalam pembelajaran agar siswa memiliki kemampuan sosial, seperti kemampuan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bermusyawarah, dan kemampuan berinterksi yang dibentuk melalui kelompoknya.
a)      Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
1)       Adanya topik dan permasalahan
2)       Pembentukan kelompok
3)       Adanya kerja sama
4)       Perlunya perhatian
5)       Pemberian motivasi
6)       Sumber belajar dan fasilitas
7)       Latihan dan tugas
b)      Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok
Setelah melalui kegiatan awal pembelajaran, kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut.
1)       Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran
2)       Mengidentifikasi masalah atau submasalah berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.
3)       Analisis masalah berdasarkan sub-submasalah.
4)       Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok
5)       Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kepada seluruh kelompok atau kelas.
6)       Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah dan sub-submasalah.
3)      Pembelajaran secara klasikal
Salah satu keunggulan pembelajaran klasikal adalah memberikan kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi pelajaran,  karena bahan pelajaran tersebut seragam diberikan kepada siswa.
a)      Prinsip-prinsip pembelajaram klasikal
1)       Sistematis. Bahan pelajaran disajikan secara berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2)       Perhatian dan aktifitas. Guru harus memberikan perhatian terhadap aktifitas siswa secara menyeluruh di dalam kelas.
3)       Media pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengurangi verbalisme siswa terhadap informasi yang diberikan oleh guru.
4)       Latihan dan penugasan yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
b)      Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
Setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan (pra dan awal pembelajaran), tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut.
1)       Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
2)       Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan pelajaran yang lain atau dengan bahan pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.
3)       Aplikasi bahan pelajaran yang telah dipelajari secara lisan atau tulisan.
4)       Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari.
Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal.Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP), kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah standar yang menerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri dari 45 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur memanfaatkan 0% – 60% dari waktu kegiatan tatap muka.
Sementara itu bagi sekolah kategori mandiri yang menerapkan sistem kredit semester, beban belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).1 (satu) sks tingkat SMA terdiri dari 1 (satu) jam pelajaran (@45 menit) tatap muka dan 25 menit tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.Dengan demikian, pada sistem paket maupun SKS, guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.
1.      Kegiatan Tatap Muka
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori.Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi dikoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
2.      Kegiatan Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran).Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri.Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka.Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar.Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori.Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
3.      Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk sistem paket maupun sistem SKS.Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.Mekanisme pengembangan kegiatan pembelajaran dilakukan secara simultan dengan pengembangan KTSP (KTSP) dan silabus mata pelajaran. Sekolah atau kelompok sekolah dengan karakteristik yang hampir sama dan/atau kelompok guru mata pelajaran merumuskan bersama pengembangan kegiatan pembelajaran.Kegiatan dilakukan dalam koordinasi kepala sekolah yang dilaksanakan oleh tim pengembang kurikulum di sekolah bersama dengan guru baik melalui rapat kerja dan/atau kegiatan MGMP.
Dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, diperlukan informasi yang cukup berkaitan dengan karakteristik sekolah yang terdiri dari, potensi dan kebutuhan peserta didik, sumber daya, fasilitas, lingkungan, dan lain-lain.Informasi diperoleh dari berbagai sumber seperti catatan dan pengalaman guru, hasil riset bagian penelitian dan pengembangan (Litbang), atau informasi bagian inventarisasi di sekolah, serta karakteristik keilmuan sesuai mata pelajaran.
Hasil pengembangan dituangkan dalam rancangan kegiatan pembelajaran dalam bentuk silabus dan desain pembelajaran, rancangan pelaksanaan pembelajaran lebih rinci (RPP), desain penilaian dan instrumennya, serta dilaksanakan secara efektif dan efisien. Mekanisme kerja tim pengembang kurikulum, MGMP, dan guru mata pelajaran
Pengembangan kegiatan pembelajaran dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Mengkaji dan memetakan KD (KD) agar diketahui karakteristiknya. Hal ini perlu dilakukan guna merancang strategi dan metode yang akan digunakan pada kegiatan tatap muka, tugas terstruktur, dan mandiri tidak terstruktur.
2.      Mendeskripsikan KD secara lebih rinci dan terukur ke dalam rumusan indikator kompetensi. Indikator berguna untuk merancang kegiatan pembelajaran yang diperlukan. Indikator yang dominan pada prinsip dan prosedural misalnya, menyarankan kegiatan pembelajaran dengan strategi diskoveri inkuiri.
3.      Membuat desain pembelajaran dalam bentuk silabus atau desain umum pembelajaran seperti disajikan dalam Contoh Desain Umum Pembelajaran Sistem SKS.
4.      Menjabarkan silabus atau desain pembelajaran dalam bentuk rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) tiap pertemuan.
5.      Melaksanaan pembelajaran sesuai dengan silabus/desain pembelajaran dan RPP.
6.      Melakukan penilaian proses maupun hasil belajar untuk mengukur pencapaian kompetensi
Contoh Desain Umum Pembelajaran :
MINGGU
KE
KOMPETENSI DASAR
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TATAP MUKA
TUGAS TERSTRUKTUR
KEGIATAN MANDIRI
1
1.1.  Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)
Guru
1.  melakukan questioning pengalaman  siswa tentang mengukur, besaran, dan satuan
2.  menjelaskan aspek penting dalam mengukur
1.  praktik mengukur di laboraorium
1.  mendata alat ukur yang sering digunakan sehari-hari
2.  membuat  laporan hasil praktik
2
Dst.
4.      Konsep Dasar
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Untuk pengembangan pembelajaran pun harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un­tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan pendahuluan, yang dilakukan guru adalah:
a)      Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b)      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c)      Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
d)     Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2.      Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela­jaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a)      Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, yang dilakukan guru adalah
1)      Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin­sip alam takambang jadi guru (menjadikan alam lingkungan sekitar sebagai guru) dan belajar dari aneka sumber;
2)      Menggunakan beragam pendekatan pembela­jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3)      Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4)      Melibatkan peserta didik secara aktif dalam se­tiap kegiatan pembelajaran; dan
5)      Memfasilitasi peserta didik melakukan per­cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b)      Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, yang dilakukan guru adalah:
1)      Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2)      Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul­kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3)      Memberi kesempatan untuk berpikir, menga­nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4)      Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5)      Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
6)      Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7)      Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
8)      Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; dan
9)      Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per­caya diri peserta didik.
c)      Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, yang dilakukan guru adalah:
1)      Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik;
2)      Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo­rasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber;
3)      Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan
4)      Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Dalam hal ini guru:
a.       Berfungsi sebagai narasumber dan fasilita­tor dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan be­nar;
b.      Membantu menyelesaikan masalah;
c.       Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d.      Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
e.       Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3.      Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un­tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah:
  1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
  2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
  3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
  4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tu­gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
  5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.
Selain tiga kegiatan inti di atas, untuk mendukung ketercapaian dan ketuntasan suatu pembejalaran, guru perlu menerapkan metode dan menggunakan media pembelajaran yang tepat:
5.      Metode Pembelajaran
Penentuan metode erat kaitannya dengan pemilihan strategi pembelajaranyang paling efisien dan efektif dalam memberikqan kegiatan pembelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi dasar. Bebrapa metode pembelajaran dalah sebagai berikut:
1)      Metode demonstrasi
Melalui metode demonstrasi, guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada siswa. Langkkah – langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan metode ini adalah sebagai berikut:
a)      Lakukan perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai
b)      Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan
c)      Buatlah garis besar langkah – langkah demonstrasi
d)     Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan oleh guru atau siswa atau dilakukan oleh guru kemudian diikuti oleh siswa
e)      Mulailah demonstrasi dengan menarik minat siswa dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan
f)       Upayakanlah agar semua siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
g)      Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran
2)      Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja dengan benda – benda, bahan – bahan, dan peralatan laboratorium, baik secara perseorangan maupun kelompok. Hal – hal yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam hal in adalah sebagai berikut:
a)      Tetapkan tujuan eksperimen
b)      Persiapkanlah alat atu bahan yang diperlukan
c)      Persiapkan tempat eksperimen
d)     Pertimbangkan jumlah siswa dengan alat yang tersedia
e)      Perhatikan keaman dan kesehatan untuk memperkecil atau menghindarkan risiko yang merugikan atau berbahaya
f)       Perhatikan disiplin atau tata tertib, terutama dalam menjaga peralatan dan bahan yang akan digunakan
g)      Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan tahapan – tahapan yang harus dilakukan oleh siswa.
3)      Metode pemecahan masalah
Gegne (1985) mengemukakan, kalau seorang siswa dihadapkan pada suatu masalah, pada akhirnya mereka bukan hanya memecahkan masalah, melainkan kurang belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu, langkah – langkah yang harus diperhatikan adalah
a)      Merasakan adanya masalah – masalah yang potensial
b)      Merumuskan masalah
c)      Mencari jalan keluar
d)     Memilih jalan keluar yang paling tepat
e)      Meaksanakan pemecahan masalah
f)       Menilai apakah pemecahan masalah yang dilakukan sudah tepat atau belum
4)      Metode ceramah
Ceramah merupakan metode yang paling umum dilakukan dalam pembelajran. Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah:
a)      Merumuskan  instruksional khusus, yaitu mengembangkan pokok – pokok materi balajar mengajar dan mengkajinya, apakah hal tersebut tepat diceramahkan,
b)      Apabila kana divariasikan dengan metode lain, pikirkan apa yang akan disampaikan melalui ceramah dan apa yang akan disampaikan melalui metode lainnya,
c)      Siapkan alat peraga atau media pembelajaran secara matang; alat peraga atau media yang dipergunakan, dan bagaimana menggunakannya serta kapan menggunakannnya
d)     Buat garis besar bahan yang akan diceramhakan
5)      Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan
Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah
a)      Guru harus menguasai bahan secara penuh
b)      Siapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa sedemikian rupa, agar pembelajaran tidak menyimpang dari bahan yang sedang dibahas, mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran, dan sesuai dengan kemampuan berfikir siswa
Pertanyaan yang baik, memiliki criteria berikut:
a)      Member acuan. Pertanyaan member acuan yaitu suatu bentuk pertanyaan yang sebelumnya diberikan uraian singkat tentang apa yang akan ditanyakan. Jadi, pertanyaan tersebut merupakan kelanjuatan dari ceramah atau cerita guru
b)      Memusatkan jawaban. Pertanyaan yang diajukan harus dipusatkan pada apa yang menjadi tujuan pembelajaran
c)      Member tuntutan. Guru member ppertanyaan kembali meskipun pertanyaan pertama sudah benar.


6)      Metode diskusi
Agar pembelajaran d  ngan metode diskusi dapat berjalan dengan lancar dan menghasilakan tujuan belajar secara efektif, langkah – langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a)      Rumuskanlah tujuan atau masalah yang akan didiskusikan
b)      Siapkanlah sarana dan prasarana yang perlu untuk diskusi
c)      Susunlah peranan – peranan siswa dalam diskusi
C.     Penetapan Kegiatan Pembelajaran
Dalam suatu penetapan kegiatan pembelajaran tentunya harus perhatiakna aspek – aspek yang diperlukan diantaranya:
1.      Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
  1. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran
  2. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan siswa dan materi.
D.    Membuat Lesson Plan yang baik
1)      Prinsip membuat lesson plan
a)      Memahami Tujuan Pendidikan
b)      Menguasai Bahan Pengajaran
c)      Memahami teori-teori pendidikan (selain teori pengajaran)
d)     Memahami prinsip-prinsip mengajar
Dalam pembuatan Lesson Plan, diantara prinsip mengajar yang harus diperhatikan guru, adalah :
1.      Prinsip Minat Peserta didik
2.      Prinsip Pengulangan
3.      Prinsip Perbedaan Individu
4.      Prinsip Kematangan
5.      Prinsip Mengajar Peserta didik Belajar
6.      Prinsip Kegembiraan
7.      Prinsip Ketersediaan Alat
e)      Memahami metode mengajar
Guru disamping harus memahami cara pengunaan, kelemahan dan keuntungan dari berbagai metode, juga harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pemilihan dan penetapan sebuah metode, antara lain :
a.       Keadaan murid ( kecerdasan ~ kematangan ~ perbedaan individual, dll)
b.      Tujuan yang hendak dicapai.
c.       Situasi ( kelas ~ lingkungan )
d.      Alat yang tersedia ( ketersediaan ~ jumlah dan mutu alat )
e.       Kemampuan guru ( fisik dan keahlian )
f.       Sifat bahan pengajaran.
f)       Memahami teori-teori belajar
g)      Memahami beberapa model pengajaran yang penting
Model pengajaran atau sering juga disebut Jalan pengajaran yang umum dipakai
h)      Memahami prinsip evaluasi
i)        Memahami langkah-langkah membuat lesson plan
Cara penyusunan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah – langkah berikut:
a)      Mengisi kolom identitas ( nama mata pelajaran, kode, besaran sks, dan semester)
b)      Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan. Bilamana kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran dalam silabus membutuhkan waktu lebih dari 2 x 50 menit atau lebih dari 3 x 50 menit, dan dalam penyusunan RPP dapat diperinci lagi atau bisa saja diprogramkan untuk dua atau tiga kali tatap muka.
c)      Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun. Penentuan indikator ketercapaian harus didahului dengan kegiatan mengidentifikasi karakteristik dan bekal kemampuan siswa. Salah satu manfaatnya adalah menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu ditetapkan sebagai indicator keberhasilan siswa dal;am menguasai kompetensi
d)     Merumuskan tujuan pembelajaran beradasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang telah ditentukan. Kompetensi dasar pada RRPP diambil dari kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam silabus
e)      Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok. Materi pokok atau penggalan materi yang mencerminkan isi atau materi pembelajaran dalam RPP  diambil dari materi pembelajaran yang terdapat pada silabus
f)       Menentukan metode yang akan digunakan
g)      Merusmuskan langkah – langkah pembelajaran yang teridiri atas sebagai berikut:
1)      Tahap awal, merupakan tahap pendahuluan yang dilakukan sebelum penyajian materi. Pada tahap ini harus dijelaskan secara garis besar tentang materi pembelajaran, kegunaan materi, hubungan materi dengan entrybehavior  dan indikator ketercapaian.
2)      Tahap penyajian, merupakan tahap utama kegiatan pembelajaran karena pada tahap ini tercakup beberapa kegiatan inti, yang meliputi “uraian” yang dilakukan dengan metode tertentu, baik secara verbal maupun dengan mennggunakan media tertentu, seperti grafik, gambar, realita, atau dengan cara lain. Disamping itu, pemberian contoh dan bukan contoh juga dilakukan pada tahap ini, tujuannya untuk membuat konsep – konsep yang abstrak menjadi konkret.
3)      Tahap terakhir yaitu adanya latihan – latihan yang diberikan guru kepada siswa bertujuan untuk melatih siswa dalam menerapkan konsep – konsep yang disajikan oleh guru dealam bentuk kegiatan yang lebih operasional
4)      Tahap penutup merupakan, tahap akhir dalam jam tatap muka yang mencakup pelaksanaan tes atau posttest, umpatn balik, tindak lanjut
h)      Menetukan sumber belajar atau bahan yang dapat dijadikan rujukan materi pembelajaran yang akan digunakan
i)        Menyusun criteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran. Teknik penilaian yang digunakan adalah kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan blok, dan lain – lain.
Contoh format RPP
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Adapun format dan komponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dapat dilihat uraian berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran                                 : ….......................................
Kelas/Semester                                : ….......................................
Pertemuan Ke-                                 : ….......................................
Alokasi Waktu                                 : ….....................................
Standar Kompetensi                        : ….....................................
Kompetensi Dasar                           : ….....................................
Indikator                                          : ………………………….
Tujuan Pembelajaran                        :…......................................
Materi Ajar                                      :…......................................
Metode pembelajaran                      :……..................................
Langkah-langkah Pembelajaran       :..........................................
-          Kegiatan awal
-          Kegiatan Inti
-          Kegiatan Penutup
Sumber Belajar                                :…………………………..
Penilaian Hasil Belajar                     :…………………………..


Kota,........................ 2013

KepalaSekolah/Madrasah 

....................................
NIP..............................
Mengetahui,

Guru Mapel...................

..........................................
NIP...................................

























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dapat simpulkan bahwa kegiatan pembelajaran adalah proses kegiatan guru mulai dari penyiapan bahan ajar (perencanaan), pelaksanaan/proses pembelajaran/bimbingan, dan tindak lanjut dari perencanaan dan hasil proses pembelajaran.Adapun dalam konsep dan jenisnya sendiri bahwa kegiatan pembelajaran terbagi atas 4 bagian yaitu kegiatan pra pembelajaran, kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Selain itu dalam proses pembelajaran banyak sekali metode – metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran itu sendiri, yang mana metode yang digunakan ini dijadikan sebagai suatu cara penyampaian pengetahuan kepada peserta didik agar peserta didik lebih memahami mengenai materi yang sedang diajarkan.
Adapun dalam penetapan kegitan pembelajarannya sendiri, tentulah ada hal – hal yang harus diperhatikan baik itu dari materi yang akan diajarkan maupun dari alokasi waktu yang tersedia. Tidak hanya itu saja, sebuah lessonplan tentulah sangat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan pembelajaran itu sendiri.Oleh karena itu, perlu adanya suatu pemahaman dan pengetahuan mengenai pembuatan lessonplan tersebut.
B.     Saran
Dalam mengatasi masalah-masalah yang terdapat pada proses pembelajaran baik itu dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri, hendaknya dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena masalah-masalah yang ring terjadi tentunyaakan mengganggu kegiatan pembelajaran tersebug. Sehingga kegiatan pembelajaran disekolah tidak maksimal.Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penting adanya suatu pemahaman mengenai pengembangan kegiatan pembelajaran beserta semua unsur yang saling memilki keterkaitan.Sehingga mampu menjalankan serta melakukan pengembangan kegiatan pembelajaran dengan baik dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/dristi/2012/06/27/bagaimana-mengembangkan-kegiatan-pembelajaran/, Diposkan oleh Isti hidayah, diunduh pada tanggal 21 maret 2013 pada pukul 19:03 WIB
http://www.bakharuddin.net/2012/05/pengembangan-kegiatan-pembelajaran.html, Diposkan oleh Bakharuddin Ahmad, diunduh pada tanggal 21 maret 2013 pada pukul 19:00 WIB
http://yasekolah.blogspot.com/2013/01/pengertian-kegiatan-pembelajaran-dan.html, Diposkan oleh Kak Ichsan, diunduh pada tanggal 27 maret 2013 pada pukul 19:10 WIB
http://www.gurukelas.com/2011/08/kegiatan-pra-pembelajaran.html, diunduh pada tanggal 27 maret 2013 pada pukul 19:04 WIB
http://www.gurukelas.com/2011/08/kegiatan-awal-pembelajaran.html, diunduh pada tanggal 27 maret 2013 pada pukul 19:00 WIB
http://www.gurukelas.com/2011/09/kegiatan-inti-dalam-pembelajaran.html, diunduh pada tanggal 27 maret 2013 pada pukul 19:07 WIB
http://alkhafy.blogspot.com/2008/11/prinsip-membuat-lesson-plan.html, diunduh pada tanggal 21 maret 2013 pada pukul 19:30 WIB







Tidak ada komentar:

Posting Komentar